Mas Sehat | Blog Tentang Kesehatan | Mas Sehat ~ Blog Tentang Kesehatan | www.mas-sehat.com

Biografi B.J Habibie

Biografi B.J Habibie - Lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada tanggal 25 Juni 1936. Beliau adalah anak ke-4 dari delapan bersaudara dari pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA. Tuti Marini Puspowardojo. Pada umur 26 Tahun, Beliau menikah dengan Hasri ainun pada tanggal 12 Mei 1962 dan dikarunia 2 orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal. Ayah beliau meninggal semenjak beliau masih duduk di sekolah dasar pada 3 September 1950 akibat serangan jantung saat sedang shalat isya’.
Keluarga Habibie-Ainun

Setelah sepeninggalan ayahnya, ibunya memutuskan menjual rumah dan kendaraannya, kemudian berpindah ke Bandung bersama Habibie. Untuk membiayai hidupnya, ibu habibie membanting tulang untuk anak-anaknya. Saat di SMA, Beliau merupakan siswa yang menonjolkan prestasinya terutama dalam ilmu eksakta.

Tamat SMA tahun 1954, beliau melanjutkan pendidikannya di ITB (Institute Teknologi Bandung) . Belum sempat selesai di ITB, beliau mendapatkan beasiswa dari menteri pendidikan dan kebudayaan untuk melanjutkan kuliahnya di jerman. Pesan Bung Tomo yang mengenai pentingnya Dirgantara dan penerbangan bagi  bangsa  Indonesia membuat beliau memilih jurusan teknik penerbangan dengan spesialisasi Konstruksi pesawat terbang. Pada tahun 1955 di Aachean, 99% mahasiswa disana mendapat beasiswa penuh dari pemerintah Indonesia. Hanya beliau yang memiliki passport pribadi atau swasta disbandingkan teman-temannya yang mendapat beasiswa penuh.  Kesungguhan dan tekad beliau untuk berhasil dan sukses mengingat perjuangan ibu beliau dalam membiayai  pendidikan dan kehidupannya sehari-hari di jerman.

Habibie - Ainun

Pada tahun 1960 beliau mendapat gelar Diploma Ing, dari Technische Hochschule dengan memperoleh predikat Cumlaude (Sempurna) dengan nilai rata-rata 9,5. Tahun 1962 Beliau menikah dengan Hasri Ainun yang kemudian setelah pernikahannya, mereka hidup bersama di jerman. Sambil menjalani studinya untuk gelar doctor, habibie hidup bersama ainun dengan penuh kesederhanaan.  Demi menghemat kebutuhan hidup, Pagi-pagi sekali Habibie berjalan kaki untuk menuju tempat kerjanya. Setiap malam hari beliau belajar untuk kuliahnya. Tahun 1965 beliau mendapat penilaian Cuma cumlaude (sangat sempurna) untuk gelarnya sebagai Dr. Ingenieur dengan nilai rata-rata 10 dari ari Technische Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aachean. Dari gelarnya itulah beliau dijuluki sebagai Mr.Crack, karena rumus yang ditemukannya yang diberi nama “habibie factor” yang bisa menghitung crack propagation (keretakan). Berkat kejeniusan dan prestasi inilah beliau mendapat penghargaan-penghargaan internasional yang diantaranya, Gesselschaft fuer Luft und Raumfahrt (Lembaga Penerbangan dan Angkasa Luar) Jerman, The Royal Aeronautical Society London (Inggris), The Royal Swedish Academy of Engineering Sciences (Swedia), The Academie Nationale de l'Air et de l'Espace (Prancis) dan The US Academy of Engineering (Amerika Serikat). Lalu penghargaan bergengsi yang setara hadiah nobel yaitu Edward Warner Award dan Award von Karman.

10 Tahun di jerman hingga memperoleh gelar  doctor konstruksi pesawat terbang dengan predikat Summa cum laude dan bekerja di industry pesawat terbang  terkemuka MBB Gmbh Jerman  yang kemudian beliau memenuhi panggilan Presiden Soeharto untuk kembali ke Indonesia.
20 tahun menjabat sebagai Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT, dan memimpin 10 perusahaan BUMN Industri Strategis. Kemudian beliau dipilih MPR sebagai wakil presiden RI, dan menjadi presiden ke-3 menggantikan presiden soeharto sesuai pasal Pasal 8 UUD 1945. Pidato pertanggungjawabanya ditolak MPR RI, setelah beliau dipaksa lengser akibat refrendum Timor Timur. Setelah masa jabatanya tuntas, dia pun kembali hijrah ke jerman.
Tahun 2010 Tepatnya 22 Mei, Istri beliau Hasri Ainun Habibie  meninggal di Rumah Sakit Ludwig Maximilians Universitat, Klinikum, Muenchen, Jerman. Ibu Hasri aiunun meninggal pukul 17.30 atau sekitar 22.30 WIB. Ini adalah duka yang amat mendalam bagi Beliau, ainun adalah segalanya bagi beliau. Pengisi kasih dalam hidupnya.

"Selama 48 tahun saya tidak pernah dipisahkan dengan Ainun, .......ibu Ainun istri saya. Ia ikuti kemana saja saya pergi dengan penuh kasih sayang dan rasa sabar. Dik, kalian barangkali sudah biasa hidup terpisah dengan istri, you pergi dinas dan istri di rumah, tapi tidak dengan saya. Gini ya............saya mau kasih informasi........... Saya ini baru tahu bahwa ibu Ainun mengidap kanker hanya 3 hari sebelumnya, tak pernah ada tanda-tanda dan tak pernah ada keluhan keluar dari ibu........." Papar BJ Habibie.


Itulah biografi B.J Habibie, sangat menarik dan inspriratif dan bisa dipetik dari kisah perjuangan beliau bersama dengan istrinya, Nyonya Ainun Habibie. Dan semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi para pembaca.

Referensi : http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/01/biografi-bj-habibie.html
Terima kasih telah membaca artikel tentang Biografi B.J Habibie di blog Kau Puisi jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.

Artikel terbaru :

Mas Sehat | Blog Tentang Kesehatan | Mas Sehat ~ Blog Tentang Kesehatan | www.mas-sehat.com